Detail Cantuman

ABSTRAK

Pendahuluan: Hepatitis B adalah penyakit menular dalam bentuk peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Penyakit hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tidak diperbolehkan untuk menjadi peserta donor darah. Pelayanan transfusi darah sebagai salah satu upaya kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Untuk menghindari resiko penularan infeksi dari pendonor kepada pasien maka dilakukan pemeriksaan screening Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD). Screening darah dilakukan untuk deteksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), Hepatitis B Virus (HBV), Hepatitis C Virus (HCV) dan Sifilis.
Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran hasil Screening hepatitis B pada donor darah sukarela dan pengganti di UTDRS Engku Haji Daud Provinsi Kepulauan Riau.
Metode: Penelitian ini berupa deskriptif retrospektif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari seluruh pendonor di UTDRS Engku Haji Daud Provinsi Kepulauan Riau.
Hasil: Jumlah keseluruhan pendonor 275 dengan donor sukarela 112 (59,3%) dan donor pengganti 163 (40,7%). Berdasarkan jenis kelamin donor sukarela terbanyak pada laki-laki 92 (82,1%), berdasarkan umur terbanyak pada umur 25-44 sebanyak 79 (70,5%), berdasarkan pekerjaan terbanyak pada TNI/ POLRI 28 (25%), hasil screening donor sukarela reaktif 5 (4,5%) dan non reaktif 107 (95,5%). Pada donor pengganti berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada laki-laki 137 (84%), berdasarkan umur terbanyak pada umur 25-44 sebanyak 127 (77,9%), berdasarkan pekerjaan terbanyak pada swasta 76 (46,6%), hasil screening donor pengganti reaktif 14 (8,6%) dan non reaktif 149 (91,4%).
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan screening hepatitis B reaktif pada donor darah pengganti lebih banyak dibandingkan dengan donor darah sukarela.
Kata kunci : Screening Hepatitis B, Donor Sukarela, Donor Pengganti


ABSTRACT

Introduction: Hepatitis B is an infectious disease in the form of liver inflammation caused by the hepatitis B virus. Hepatitis B is an infectious disease that is not allowed to be a blood donor participant. To avoid the risk of transmitting infection from donors to patients, screening for infections through blood transfusion is carried out to detect Human Immunodeficiency Virus (HIV), Hepatitis B Virus (HBV), Hepatitis C Virus (HCV) and Syphilis..
Objective: The purpose of this research is to find out the description of the results of hepatitis B screening on voluntary and surrogate blood donors in the UTUku Engku Haji Daud, Riau Islands Province.
Method: This research is a retrospective descriptive qualitative approach. Data was obtained from all donors in UTDRS Engku Haji Daud, Riau Islands Province.
Results: The total number of donors was 275 with voluntary donors 112 (59.3%) and substitute donors 163 (40.7%). Based on the gender of the most voluntary donors in males 92 (82.1%), based on the highest age at ages 25-44 as many as 79 (70.5%), based on the most work in the TNI / POLRI 28 (25%), screening results voluntary reactive donors 5 (4.5%) and non reactive 107 (95.5%). Of the highest number of surrogate donors based on sex in males 137 (84%), based on the highest age at age 25-44, 127 (77.9%), based on most occupations in the private sector 76 (46.6%), results of donor screening reactive substitutes 14 (8.6%) and non reactive 149 (91.4%).
Conclusion: The results of the study show that screening for reactive hepatitis B in more substitute blood donors compared with voluntary blood donors.
Keywords: Screening Hepatitis B, Volunteer donor, replacement donor.