PREVALENSI HASIL SKRINING ANTIBODI POSITIF PADA DARAH DONOR DI UDD PMI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018-2019
ABSTRAK
Skrining antibodi adalah pemeriksaan laboratorium untuk menyaring keberadaan antibodi tidak teratur pada darah donor yang secara klinis diketahui dapat menyebabkan reaksi transfusi dan HDN. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi hasil skrining antiibodi positif pada darah donor di UDD PMI Kabupaten Banyumas tahun 2018-2019.
Penelitian ini merupakan studi observasional retrospektif. Data diperoleh dari donor dengan tes skrining antibodi positif di UDD PMI Kabupaten Banyumas tahun 2018-2019 dengan menggunakan total sampling sebanyak 69 pendonor tiap tahun. Data diolah dan dianalisa menggunakan Microsoft Excel.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi skrining antibodi positif pada kategori jenis kelamin adalah 57pria (83%) dan 12 wanita (17%). Berdasarkan usia, kasus skrining antibodi positif pada tahun 2018 terbanyak pada usia 45-60 tahun adalah 27 (39%). Tahun 2019 kasus skrining antibodi positif terbanyak pada usia 24-55 adalah 29 orang (42%).Prevalensi skrining antibodi positif pada tahun 2018 adalah 0,12% (n=69) dari 57.324 donor dan pada tahun 2019 adalah 0,11% (n=69) dari 60.511 donor.
Kesimpulan perlu menerapkan tes skrining antibodi secara rutin untuk memberikan layanan darah yang aman dan kompatibel untuk menghindari reaksi transfusi serta untuk pelayanan darah yang efisien di UDD PMI Kabupaten Banyumas.
Kata Kunci: Skrining Antibodi, Darah donor.
ABSTRACT
Antibody screening is the laboratory tests to screen for the prescence of irregular antibodies in blood donor that clinically can cause transfusion and HDN reactions. The purpose of this study was to find out the prevalence of positive antibody screening results in blood donor at BTU of Indonesian Red Cross Banyumas District from 2018 to2019.
This research is a observasional retrospective study. The data were obtained from donors with positive antibody screening test in the BTU from 2018-2019 with using a total sampling as much as 69 donors each year. The data has been processed and analyzed using Microsoft Excel.
The results showed the prevalence of positive antibody screening in donor blood in 2018 and 2019 in the sex category were57 men (83%) and 12 women(17%) .Based on age , the most positive antibody screening cases in 2018 were in the 45-60 year old of 27 (39%). In 2019 the highest number of casas in the 24-55 years old were 29 (42%). The prevalence of positive antibody screening in 2018 was 0,12% (n=69) out of 57.423 donors and in 2019 it was 0,11% (n=69) out of 60.511 donors.The conclusion that it is necessary to apply routine antibody screening tests to provide safe and compatible blood services in Banyumas District.
Key Word: Antibodies Screening, Blood Donor
Detail Information
Citation
Dwi Haryanti. (2020).
PREVALENSI HASIL SKRINING ANTIBODI POSITIF PADA DARAH DONOR DI UDD PMI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018-2019().:
Dwi Haryanti.
PREVALENSI HASIL SKRINING ANTIBODI POSITIF PADA DARAH DONOR DI UDD PMI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018-2019().:,2020.Text
Dwi Haryanti.
PREVALENSI HASIL SKRINING ANTIBODI POSITIF PADA DARAH DONOR DI UDD PMI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018-2019().:,2020.Text
Dwi Haryanti.
PREVALENSI HASIL SKRINING ANTIBODI POSITIF PADA DARAH DONOR DI UDD PMI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018-2019().:,2020.Text