Detail Cantuman

ABSTRAK
Latar Belakang : Pelayanan darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan tidak untuk tujuan komersial. Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit pada pelayanan transfusi darah maka dilakukan upaya pengamanan darah melalui pemeriksaan uji saring (IMLTD). Uji saring darah terhadap infeksi paling sedikit wajib ditujukan untuk deteksi Anti HIV, Anti HCV, Hepatitis B dan Syphilis.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD) reaktif di UDD PMI Kota Surakarta tahun 2020.
Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder, populasi sebanyak 371 dan sampel sebanyak 371 pendonor darah di UDD PMI Kota Surakarta tahun 2020. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data sekunder dengan analisa univariat menggunakan Microsoft Exel 2010.
Hasil : Sampel data IMLTD reaktif tahun 2020 sebanyak 371 pendonor. Berdasarkan periode waktu banyak terdapat pada bulan Mei 47 (12,8%) berdasarkan usia paling banyak pada usia 25-44 tahun 208 (56%),berdasarkan jenis kelamin paling banyak laki-laki 322 (87%) dan perempuan 49 (13%), berdasarkan golongan darah paling banyak golongan darah O+ 135 (36%), golongan darah B+ 110 (30%), golongan darah A+ 95(26%), golongan darah AB+ 31 (8%).
Kesimpulan : Didapatkan hasil pemeriksaan Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) reaktif. Berdasarkan periode waktu terbanyak pada bulan Mei, usia terbanyak pada usia 25-44, jenis kelamin terbanyak laki-laki , berdasarkan golongan darah terbanyak golongan darah O+.
Kata Kunci : IMLTD, Metode Chemiluminescence Immuno Assay.


ABSTRACT
Background: Blood service is a health service effort that utilizes human blood as a basic ingredient for humanitarian purposes, not for commercial purposes. To prevent disease transmission in blood transfusion services, efforts are made to protect the blood through screening tests (TTI). Blood screening test for infection is at least mandatory for the detection of Anti-HIV, Anti-HCV, Hepatitis B and Syphilis.

Objective: The study aims to determine the results of examination of transfusion transmitted infection (TTI) at the Blood Donor Unit (BDU) of Indonesian Red Cross Surakarta City in 2020.
Methods: This study uses a descriptive study a cross sectional approach using secondary data, a population of 371 and a sample of 371 blood donors BDU of Indonesia Red Cross Surakarta City in 2020. Sampling using total sampling. Secondary data were analyzed by univariate analysis using Microsoft Exel 2010.

Results: The most reactive samples of TTI in 2020 was 371 donors. Based on the time period, most of them were in May 47 (12.8%) by age the most at the age of 25-44 years 208 (56%), by gender the most were men 322 (87%) and women 49 (13% ), based on blood group the most blood type is O+ 135 (36%), blood group B+ 110 (30%), blood group A+ 95 (26%), blood group AB+ 31 (8%).

Conclusion: Obtained results Transfusion Tranmitted Infection (TTI) reactive. Based on the most time period in May, the highest age was at the age of 25-44, the sex was mostly male, based on the blood group the most blood type was O+.

Keywords : TTI ,Chemiluminescence Immuno Assay Method.